Dana Sewa Rumah Untuk Korban Bencana NTT Dialokasikan Rp 500 Ribu Per Keluarga Per Bulan, Begini Skema Pencairannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 06 April 2021, 23:04 WIB
Dana Sewa Rumah Untuk Korban Bencana NTT Dialokasikan Rp 500 Ribu Per Keluarga Per Bulan, Begini Skema Pencairannya
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo bersama pemerintah daerah Provinsi NTT meninjau rumah warga terdampak banjir bandang di Desa Waimatan, Kabupaten Lembata, Selasa, 6 April/Repro
rmol news logo Rencana pemerintah mengalokasikan dana sewa rumah untuk keluarga korban bencana tropis siklon seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah ditetapkan besaran nilainya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, anggaran ini berasal dari BNPB guna meminimalisir jumlah pengungsi di pengungsian pada masa pandemi Covid-19 yang masih rentan penularan.

"Penanganan pengungsi kita akan berupaya untuk mengurangi risiko (penularan Covid-19) dengan memberikan dana 500 ribu rupiah untuk satu keluarga per bulan," kata Doni Monardo dalam terkait perkembangan penanganan bencana di NTT dan NTB, Selasa malam (6/4).

Adapun untuk bisa mencairkan dana sewa rumah untuk korban bencana NTT ini, Doni Monardo menjelaskan mekanisme yang harus dilalui. Di antaranya adalah dengan mulai mendata rumah rusak oleh pemerintah daerah setempat.

"BNPB menunggu usulan dari daerah. Masyarakat dengan status rumahnya rusak berat atau sedang, sehingga tidak bisa lagi dihuni, sehingga mereka haus mengungsi," papar Doni Monardo.

"Ini harus akurat, memberikan data nama, alamat, termasuk nomor induk kependudukan yang diserahkana ke BNPB," sambungnya.

Setelah itu, lanjut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ini, BNPB baru akan bisa menyalurkan dana Rp 500 ribu untuk keluaraga yang sudah di data oleh pemerintah daerah setempatnya.

"Selama proses ini berlangsung, mereka (keluarga terdampak) sudah bisa menempati (menyewa) atau berada di rumah keluarga (yang disewa)," ucap Doni Monardo.

"Ini semata-mata untuk memutus rantai penularan Covid-19. Dalam situasi bencana sekarang ini kerumunan harus dihindari, karena Covid di NTT meningkat," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA