Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebutkan ada 86 orang yang meninggal dunia akibat bencana cuaca yang memunculkan angin kencang, tanah longsor, banjir dan banjir bandang di 11 kabupaten/kota di NTT.
"Jadi kesepakatan kemarin yang dinyatakan meninggal dunia yang sudah ditemukan jenazahnya dan terverifikasi," ujar Raditya Jati dalam jumpa pers virtual di Kantor BNPB, Jakarta Pusat yang dilangsungkan secara virtual, Selasa (6/4).
Selain itu, Raditya Jati juga memaparkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang hingga saat ini, yakni sebanyak 98 orang. Kemudian, ada juga korban luka-luka 146 orang dan total warga yang terdampak sebanyak 2.683 jiwa.
Adapun untuk kerugian materil yang didapat dari bencana ini antara lain, 1.992 rumah terdampak dengan rincian 109 rumah rusak ringan, 133 rusak sedang dan 498 rusak berat.
"Kemudian untuk fasilitas umum yang terdampak ada 84 unit, satu rusak ringan dan 44 rusak berat," sambung Raditya Jati.
Lebih lanjut, Raditya Jati menyebutkan langkah-langkah yang terus dilakukan dalam rangka penanganan bencana alam ini.
"Yang dilakukan adalah rapat terbatas bupati, TNI-Polri dan instansi terkait untuk pembentukan posko penanganan darurat," paparnya.
"Kemudian BPBD Kabupaten Flores Timur melakukan koordinasi dengan instansi terkait, bupati, TNI-Polri, asisten 1, BPPT, Dinsos, Dinas PUPR, Satpol PP, Dinkes, Dinas Pertaniaan dan seluruh unsur terkait," demikian Raditya Jati menambahkan.
BERITA TERKAIT: