Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, ada lebih dari dua ratus rumah warga yang mengalami rusak berat, belasan rusak ringan, dan puluhan rusak ringan.
"Barusan Pak Bupati (Kabupaten Lembata) menyatakan, untuk rumah rusak berat di Lembata berjumlah 224 unit, rumah rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 75 unit," ujar Doni Monardo dalam jumpa pers virtual di Lembata, NTT, yang dikutip melalui siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4).
Jumlah rumah rusak yang ada di Kabupaten Lembata itu, lanjut Doni Monardo, belum masuk ke dalam akumulasi data rumah rusak berat yang ada di Alor dan Adonara yang mencapai 500 unit.
Namun Doni Monardo menerangkan, khusus daerah yang paling terdampak di Kabupaten Lembata terjadi di dua desa. Di mana, lokasi desanya berada di kaki Gunung Ile Lewotolok, NTT, yang disitu banyak rumah warga yang rusak.
"Seharusnya dalam beberapa waktu terkahir ini Pemda sudah merencanakan merelokasi warga di sana dua desa di kaki Gunung Ile Lewolotok. Hanya karena ada badai siklon ini akhirnya menjadi terdampak paling banyak," ungkap Doni Monardo.
"Dan BNPB bersama PUPR akan merancang masyarakat dan warga di kawasan tersebut bisa direlokasi," sambungnya.
Untuk itu, pemerintah kata Doni Monardo sudah menyiapkan anggaran untuk membantu warga memperbaiki rumahnya, baik yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan.
"Pemerintah, setelah ditugaskan presiden akan membangun rumah-rumah rusak berat, sedang dan ringan. Anggaran yang disiapkan pemerintah pusat, rumah rusak besarannya Rp 50 juta, sedang Rp 25 juta, dan ringan adalah Rp 10 juta," demikian Doni Monardo.
BERITA TERKAIT: