Dalam tangkapan layar pembicaraan grup WhatsApp (WA) bernama Rohis 58, terlihat seorang guru berinisial TS meminta anggota grup tidak memilih calon Ketua OSIS yang nonmuslim.
Menanggapi hal ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Solikhah, meminta semua pihak untuk tidak terburu-buru menilai oknum pendidik tersebut. Apalagi sampai kemudian melakukan pemecatan.
“Jangan sampai aturannya tidak ada, tapi kita sudah terburu-buru untuk meminta agar oknum pendidik tersebut dipecat,†kata Solikhah kepada
Kantor Berita politik RMOL, Jumat (30/10).
Politikus PKS yang karib disapa Ustadzah Lilik ini menambahkan, Dinas Pendidikan (Disdik) harus segera melakukan pembenahan dan pembinaan kepada para pendidik di DKI Jakarta. Karena semua pendidik menjadi contoh teladan anak didiknya.
Kemudian Solikhah meminta jangan sampai ada pihak-pihak yang menghakimi dan melakukan provokasi dengan tujuan agar guru tersebut dipecat.
“Ini menjadi tugas bersama, selain Disdik, juga Legislatif, jangan memperkeruh suasana dalam situasi ini. Karena belum tentu oknum pendidik tersebut bersalah,†tambah Solikhah yang juga Wakil Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.
Solikhah yang membawahi Komisi E bidang Pendidikan berharap, kejadian seperti ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dan semua unsur untuk saling menumbuhkan pengertian dan kekeluargaan. Dan Dinas Pendidikan harus terus melakukan pembinaan dan arahan secara intensif dan proporsional.
“Nilai-nilai Pancasila harus selalu ditanamkan dalam aplikasi yang nyata, baik dalam nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: