Oknum Guru Ajak Murid Tak Pilih Ketua OSIS Non-Muslim, Politikus PKS Minta Publik Jangan Langsung Menghakimi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 30 Oktober 2020, 10:36 WIB
Oknum Guru Ajak Murid Tak Pilih Ketua OSIS Non-Muslim, Politikus PKS Minta Publik Jangan Langsung Menghakimi
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Solikhah/Istimewa
rmol news logo Seorang oknum guru SMA Negeri 58 Jakarta tengah jadi perbincangan ramai di media sosial. Penyebabnya, dia mengajak murid-muridnya untuk memilih calon Ketua OSIS yang seagama.

Dalam tangkapan layar pembicaraan grup WhatsApp (WA) bernama Rohis 58, terlihat seorang guru berinisial TS meminta anggota grup tidak memilih calon Ketua OSIS yang nonmuslim.

Menanggapi hal ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Solikhah, meminta semua pihak untuk tidak terburu-buru menilai oknum pendidik tersebut. Apalagi sampai kemudian melakukan pemecatan.

“Jangan sampai aturannya tidak ada, tapi kita sudah terburu-buru untuk meminta agar oknum pendidik tersebut dipecat,” kata Solikhah kepada Kantor Berita politik RMOL, Jumat (30/10).

Politikus PKS yang karib disapa Ustadzah Lilik ini menambahkan, Dinas Pendidikan (Disdik) harus segera melakukan pembenahan dan pembinaan kepada para pendidik di DKI Jakarta. Karena semua pendidik menjadi contoh teladan anak didiknya.

Kemudian Solikhah meminta jangan sampai ada pihak-pihak yang menghakimi dan melakukan provokasi dengan tujuan agar guru tersebut dipecat.

“Ini menjadi tugas bersama, selain Disdik, juga Legislatif, jangan memperkeruh suasana dalam situasi ini. Karena belum tentu oknum pendidik tersebut bersalah,” tambah Solikhah yang juga Wakil Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.

Solikhah yang membawahi Komisi E bidang Pendidikan berharap, kejadian seperti ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dan semua unsur untuk saling menumbuhkan pengertian dan kekeluargaan. Dan Dinas Pendidikan harus terus melakukan pembinaan dan arahan secara intensif dan proporsional.

“Nilai-nilai Pancasila harus selalu ditanamkan dalam aplikasi yang nyata, baik dalam nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA