Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, proyek ini telah dilakukan sejak awal Maret, dan ditargetkan selesai Desember 2020 mendatang.
Program ini, tidak hanya menyasar waduk dan polder saja, tapi seluruh aliran air seperti sungai, kali, saluran mikro, saluran PHB dan sebagainya.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini, kegiatan kami untuk mengeruk lumpur di seluruh tempat aliran air tidak berkurang. Justru ditingkatkan, karena musim hujan mulai mendekati Jakarta,†kata Juaini saat meninjau Grebek Lumpur di Saluran Kali Baru Barat, Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (30/9).
Menurut Juaini, proyek ini dapat mencegah luapan air dari kali dan saluran ke permukiman warga. Sebab daya tampung saluran dan kali bertambah karena sedimentasi telah dikeruk petugas.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu melanjutkan, dana program Grebek Lumpur ini memakai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2020.
Sedangkan untuk mekanisme pengerjaannya memakai sistem swakelola, melalui anggaran pemeliharaan yang ada di dinas maupun di suku dinas.
Dalam pengerukan lumpur di Kali Baru Barat, Juaini mengerahkan tujuh unit eskavator dan 20 truk untuk mengangkut lumpurnya.
"Setelah itu lumpur tersebut akan dibuang ke Ancol, Jakarta Utara," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: