Pasalnya, dalam sebuah video yang viral di media sosial akhir pekan kemarin, terlihat pengunjung Tentrem Mall yang berdesakan untuk bisa masuk. Mereka seolah melupakan protokol kesehatan terkait pendemik Covid-19.
Terkait membeludaknya pengunjung yang tampaknya penasaran ingin melihat 'akuarium' raksasa di langit-langit mall, manajemen Tentrem Mall memastikan pihaknya telah menerapkan protokol dengan maksimal.
"Kami telah 100 persen menerapkan aturan protokol
New Normal. Kami menyediakan pendeteksi suhu, masker, dan hand sanitizer otomatis yang kami letakkan di setiap akses masuk ke mall. Sehingga pengunjung yang masuk ke mall kami dipastikan dalam keadaan suhu yang normal, mengenakan masker," terang General Manager Tentrem Mall & Suites, Gustaf Riandory, melalui keterangannya, Senin (24/8).
"Kami juga melakukan disinfektan setiap hari setelah mall tutup dan pagi hari sebelum mall beroperasional," tambahnya sambil menyebut untuk pegangan eskalator telah dilengkapi dengan teknologi yang menggunakan UV Sanitizer untuk mematikan kuman.
Tak hanya itu, Gustaf menegaskan bahwa pihaknya juga menerapkan
social distancing di antrean pengunjung dengan menerapkan garis antrian dengan jarak 120 cm.
Sementara saat menggunakan eskalator, sejumlah petugas juga disiapkan untuk memberikan arahan kepada pengunjung agar memberikan jarak 2 anak tangga eskalator dengan pengunjung lainnya.
"Namun karena antusias masyarakat sangat tinggi, kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari. Untuk itu kami bekerjasama dan berkoordinasi dengan aparat terkait seperti Polsek, Satpol PP, dan Babinsa untuk melakukan imbauan kepada pengunjung agar tetap menjaga jarak serta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku," jelas Gustaf.
Dirinya juga memastikan, jumlah maksimal pengunjung yang diperbolehkan masuk hanya 50% dari kapasitas atau sebanyak 1.000 orang di waktu yang bersamaan. Sehingga pihak manajemen Tentrem Mall hanya memperbolehkan pengunjung masuk apabila pengunjung yang berada di dalam sudah ada yang keluar, sesuai batas maksimal tersebut.
Selain itu, kerumanan pengunjung yang terpusat di satu area tak lepas dengan jumlah tenant yang sudah beroperasi. Hingga saat ini baru sekitar 10 persen seja tenant yang sudah beroperasi.
"Sehingga pengunjung hanya terlihat menggerombol di atrium. Karena toko, restoran, bisokop, hingga tempat main anak belum buka," sebut Gustaf.
"Kita tidak dapat menutup mall, dikarenakan kegiatan operasional kami sudah berjalan. Demikian halnya dengan mematikan videotron, karena hal ini merupakan daya tarik baru dan satu-satunya di wilayah Jawa Tengah," demikian Gustaf.