Kabar Whisnu Sakti Buana berstatus ODP pun langsung menjadi perhatian serius dari tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
“Saat ini teman dari Gugus Tugas akan menindaklanjuti, seberapa jauh (Wawali) kontak dengan warga,†kata Wakil Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Surabaya, Irvan Widyanto, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (3/6).
Kendati demikian, Irvan sangat menyayangkan pernyataan Whisnu Sakti Buana dengan menyebut dirinya sebagai ODP.
Karena yang menentukan status ODP ini adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Surabaya. Selain itu, hingga saat ini belum dilakukan
tracing terhadapnya.
“Berdasarkan dari
tracing yang dilakukan oleh teman-teman Gugus Tugas Kesehatan. Jadi yang memutuskan bukan saya, bukan Anda yang memutuskan hasil tracing itu, nanti akan tindak lanjuti. Jadi belum memutuskan beliau ini ODP atau apa. Tapi yang jelas sebisa mungkin beliau untuk melakukan tes rapid dan swab, nanti akan kita koordinasikan,†ujarnya.
Toh Irvan sangat mengapresiasi langkah Wawali Whisnu Sakti Buana dengan mengambil keputusan dengan mengkarantina mandiri.
“Itu memang harus dilakukan oleh beliau (Wawali) dan kami mengucapkan terima kasih beliau sudah melakukan karantina mandiri, memang harus seperti itu saat beliau ketemu dengan warganya, dan beliau terkonfirmasi positif, maka harus karantina mandiri 14 hari. Lalu diikuti dengan beberapa tes, seperti
rapid test dan
swab test. Tapi untuk menentukan beliau adalah ODP itu belum,†imbuhnya.
Irvan mengaku Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Surabaya sempat kaget ada informasi Wawali Surabaya berstatus ODP bukan dari Whisnu langsung, melainkan dari awak media.
“Makanya kami sendiri heran, kami tahunya Pak Wawali dari media, jadi kami sendiri tidak mengetahui ternyata beliau bertemu dengan warga tersebut,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.