Butuh Bantuan Tangani Covid-19, Pemprov Jatim Buka 313 Lowongan Tenaga Medis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 24 April 2020, 12:55 WIB
Butuh Bantuan Tangani Covid-19, Pemprov Jatim Buka 313 Lowongan Tenaga Medis
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, buka lowongan ratusan tenaga medis/Istimewa
rmol news logo Kebutuhan tenaga medis di Jawa Timur terus bertambah seiring meningkatkan jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah tersebut.
Karena itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak tenaga kesehatan di Jawa Timur untuk membantu penanganan Covid-19 dengan membuka lowongan bagi 313 tenaga kesehatan.

Sebagaimana tertuang dalam Surat Resmi dari Badan Kepegawaian Provinsi Jawa Timur Nomor 810/3792/204/2020, sebanyak 313 lowongan tersebut terbuka untuk 13 dokter spesialis paru, 14 dokter spesialis anastesi, 26 dokter umum, 161 perawat, 27 penata laboratorium kesehatan, 13 radiografer, 8 apoteker, 10 asisten apoteker, 9 sanitarian, 12 perekam medis, 4 psikolog, dan 16 transporter.

“Ada kebutuhan yang cukup signifikan untuk tenaga kesehatan di tengah pandemik Covid-19. Maka melalui BKD Provinsi Jawa Timur kami secara resmi membuka lowongan untuk 313 formasi tenaga kesehatan,” kata Gubernur Khofifah, Kamis (23/4).

Bagi yang berminat untuk melamar formasi tersebut, masyarakat dipersilakan untuk mendaftar secara online/i>. Mereka yang ingin melamar formasi ini diberikan batas usia maksimal 40 tahun untuk posisi dokter. Sedangkan untuk perawat hingga transporter diprioritaskan maksimal usia 35 tahun.

“Bagi yang ingin mendaftar, dipersilakan mengajukan persyaratan dan mendaftar secara online. Juga ada ujian dan seleksi yang kita terapkan, semua melalui online,” ucap Gubernur Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Mereka yang berminat mendaftar bisa mengakses lewat situs http://rekrutmenrelawancovid19.jatimprov.go.id/ yang telah dimulai sejak Kamis (23/4) pukul 07.00 WIB. Pendaftaran akan ditutup pada Sabtu (25/4) pukul 12.00 WIB. Untuk pengumuman hasil seleksi administrasi akan dilakukan pada Minggu (26/4).

Pendaftaran secara online ini dilakukan mengingat kondisi Jawa Timur yang saat ini tengah mengalami pandemik Covid-19. Sehingga untuk memudahkan dan memberi keamanan pada pelamar, sistem seleksi online lebih diprioritaskan.

Sementara itu, rangkaian ujian dijalani pendaftar adalah Tes Intelegensia Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakter Diri (TKD).

Kemudian materi ujian seleksi yang akan diberikan adalah tes kompetensi dasar (TKD) pada Senin (27/4). Dilanjutkan dengan TKD meliputi tes karakteristik pribadi (TKP), tes intelegensia umum (TIU), dan tes wawasan kebangsaan (TWK).

Sesuai dengan sistem yang diberikan, bagi mereka yang sudah dinyatakan lulus seleksi, maka pelamar akan menandatangani kontrak untuk tiga bulan (Mei, Juni, Juli).

Terkait honor yang akan didapat setiap petugas medis, Gubernur Khofifah menyebut bahwa gaji yang ditawarkan mulai Rp 2,5 juta, hingga yang tertinggi dokter spesialis paru Rp 10 juta per bulan.

“Bagi yang tidak lulus seleksi jika sewaktu-waktu ada kebutuhan maka pendaftar tersebut bisa langsung dipanggil. Dan untuk penempatannya bagi yang lulus seleksi akan ditugaskan di RSUD dr Soetomo Surabaya, RS Jiwa Menur Surabaya, RSUD dr Soedono Madiun, dan RSUD dr Syaiful Anwar Malang,” pungkas Khofifah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US