Dalam anjuran yang disampaikannya, Merry Riana membuat pengibaratan yang menarik, yakni dari filosofi taransformasi ulat menjadi kupu-kupu.
"Seekor ulat itu bertransformasi, menjadi kepompong dulu. Ketika ulat itu berada di dalam kepompong itu luar biasa tidak nyaman, karena biasanya ulat itu mungkin bisa berjalan ke sana ke sini tapi dia tidak bisa bergerak," ujar Merry Riana.
Tapi setelah itu, enterpreinership ini, ulat yang bertaransformasi menjadi kepompong hanya perlu menunggu waktu untuk bisa kembali bergerak bebas. Bahkan, pergerakannya setelah menjadi kupu-kupu akan lebih luas, dan juga menebarkan keindahan.
"Ketika ulat itu merasa bahwa kayaknya hidup saya akan berakhir ini. Tapi justru di saat itulah ulat itu akhirnya berubah menjadi seekor kupu-kupu, yang luar biasa yang jauh lebih indah," tutur Merry Riana.
"Dan menurut saya, kita itu seperti ini keadaannya sekarang. Mungkin awalnya kita bebas bisa melakukan banyak hal, tapi sekarang seperti ulat yang berada di dalam kepompong, kita terbatas, kita juga merasa tertekan mungkin," sambungnya.
Oleh karena itu, Merry Riana mengajak semua masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi virus asal Wuhan, China ini. Disamping itu, dia juga berharap kepada masyarakat untuk tetap produktif selama berada di rumah.
"Beginilah proses yang harus kita lalui, supaya setelah semua ini berakhir kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi yang sudah bertransformasi. Saya percaya tidak lama lagi kita pasti akan melewati masa-masa sulit ini, dan bisa kembali bergandengan tangan, merangkul, berpelukan, dan merayakan kemenangan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: