Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani mengatakan isu tersebut sudah berkembang di kalangan dewan. Untuk itu dirinya menyerahkan hal tersebut kepada institusi yang memiliki otoritas untuk memberikan pernyataan.
"Soal ada yang suspect, kan itu mesti ada tes yang terukur, kita tidak bisa asal bicara. Kalau isu ada yang suspect dari anggota DPRD, sudah ada berkembang. Tapi, saya ingin itu diuji saja," ucap Zita Anjani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/3).
"Masalah kebenarannya kita tunggu pemeriksaan, dan tergantung kesediaan yang bersangkutan dan keluarga bila itu sudah jelas," lanjut dia.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan pihaknya akan memantau terus laporan tim yang bekerja di lapangan.
Pimpinan Dewan Kebon Sirih termuda ini juga menegaskan sejumlah agenda rapat DPRD yang diundur hari ini, diputus atas dasar pertimbangan mengikuti himbauan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memberlakukan sementara waktu bekerja dari rumah.
"Yang jelas, kita mengikuti terus perkembangan. Kita ingin menghindari resiko penularan, makanya lebih baik kita bekerja dari rumah. Pembatalan agenda rapat karena mengikuti ajakan gubernur untuk bekerja dari rumah,
social distancing," katanya.
Zita Anjani meminta agar warga mengikuti informasi resmi dari pemerintah. Dia berharap masyarakat tidak panik dengan informasi yang bertebaran.
"Kami menghimbau agar warga percaya pada isu yang sudah dikeluarkan oleh sumber resmi. Yang seliweran, belum tentu jelas. Malah bikin panik," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: