Pertemuan ini diberi nama "Lintas Budaya Tradisional Antar Negara" yang tema besarnya adalah mengangkat budaya tradisional Indonesia dan pertukaran budaya dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Dalam acara ini, turut hadir guru besar Pencak Silat asal Singapura bernama Paman Iskandar Muda Temasek, dan sejumlah pendekar lainnya dari perguruan Silat asal Singapura dan Malaysia lainnya.
Ketua pelaksana acara, Arifin Brata mengatakan, acara ini merupakan penyambutan dan penghormatan kepada pendekar-pendekar silat di Singapura dan Malaysia yang telah ikut membesarkan nama budaya Betawi lewat launching buku tentang Silat Pengantin.
"Ini kunjungan balik tanggal 17 Desember kemarin, kita dari Silibet berangkat ke Singapura untuk launching buku silat pengantin kemarin," ujar Arifin kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Sekretarian Intiraga Silibet, Jalan Pengadegan Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).
Buku silat pengantin sendiri, dijelaskan Arifin, merupakan catatan hasil pembelajaran Paman Iskandar Muda Temasek kepada Guru Besar Silat Cimande bernama Rifai, yang kini telah wafat.
"Itu (silat pengantin) kesamaan dengan budaya atau tradisi palang pintu. Maka dari itu kita disambut baik disana, dan ketika mereka datang kesini kita sambut balik lagi mereka," ucap Arifin.
Selain melakukan silaturahmi, Arifin mengatakan, pendekar-pendekar Singapura dan Malaysia ini juga akan berziarah ke makam Guru Rifai. Hal itu dilakukan atas dasar penghormatan kepada gurubesar pencak silat Indonesia.
"Jadi mereka berkunjung ke Indonesia dalam rangka silaturahmi, dan kedua untuk ziarah ke makam guru-guru besar yang ada di Cimande," tutupnya menambahkan.
BERITA TERKAIT: