Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Dipegat Sandi, Begini Perjalanan Dua Tahun Anies Sebagai Gubernur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 15 Oktober 2019, 22:58 WIB
Sempat Dipegat Sandi, Begini Perjalanan Dua Tahun Anies Sebagai Gubernur
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/RMOL
rmol news logo Dua tahun sudah sosok Anies Rasyid Baswedan menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
HUT 79 RI

Pria berusia 50 tahun ini resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017 lalu. Saat itu, dia didampingi Sandiaga Uno yang menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

Dalam perjalannya, Anies terpaksa bekerja sendirian karena dipegat Sandiaga yang memilih untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Meski begitu, Anies tetap tegar dan menjalani peran sebagai gubernur selama dua tahun. Menurut Anies, selama dua tahun ini dirinya mengaku baru berjalan 40 persen.

"Perjalanan kita baru 40 persen. Masih banyak memerlukan waktu," ujar Anies membuka konferensi pers yang diselenggarakan Pemprov DKI bertajuk 2 Tahun Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balairung, Balaikota Jakarta, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (15/10).

Sesuai dengan jargon kampanyenya kalau itu 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya', membuat Anies putar otak untuk mewujudkan wajah baru Jakarta. Wajah Baru Jakarta ini sejalan dengan konsep City 4.0, dengan prinsip utama pemerintah menjadi kolaborator dan warga menjadi ko-kreator.

"Karena itu Pemprov DKI Jakarta serius mengerjakan proses pembangunan dengan menghadirkan perubahan dalam kenyataan, bukan dalam persepsi," tegas Anies.

Mantan Mendikbud ini menambahkan, untuk mewujudkan wajah baru Jakarta, dia menyiapkan 14 program unggulan. Bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta, Anies pun mencoba mewujudkan program-programnya hampir dua tahun.

14 program unggulan itu yakni penataan trotoar, integrasi transportasi, pembangunan taman kota, pengadaan rumah DP 0 Rupiah, pembagian kartu kesejahteraan, distribusi pangan murah, perlindungan perempuan dan anakanak.

Selain itu ada pula beragam gelaran bergengsi yang digelar Pemprov DKI Jakarta, program makanan tambahan untuk anak sekolah, perluasan penerima manfaat penggratisan pajak bumi dan bangunan, pengaspalan jalan kampung, aksesibilitas Pulau Seribu hingga hibah untuk Guru PAUD.

"Seluruh program yang telah dan akan dijalankan selama dua tahun ini, bertujuan untuk mewujudkan wajah baru Jakarta yang berbakti, berhati, berkolaborasi dan merangkul," tuturnya.

Hasilnya, kinerja Anies disebut lebih baik daripada pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal ini berdasarkan hasil survei lembaga kajian publik Populi Center.

Survei ini digelar pada tanggal 9 September 2019 hingga 18 September 2019. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental secara scientific dengan mendasarkan pada penarikan sampel sesuai kaidah probability sampling di enam kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan margin of error +4.00% dengan tingkat kepercayaan 95%. Proporsi pria dan wanita dibagi rata 50%.

Anies unggul 78,7 persen atas Ahok terkait kebijakan penataan Monumen Nasional (Monas). Ahok hanya mendapat 15,3 persen karena dianggap membatasi penggunaan Monas.

Anies juga unggul dalam survei penanganan banjir. Anies mandapat 52 persen sementara Ahok hanya 37 persen.

Anies juga mendapatkan angka besar terkait dengan kebijakan penataan Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat. Untuk Anies, ia mendapatkan tingkat kepuasan 79,1 persen, lagi-lagi unggul dari Ahok. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA