Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, early warning system bekerja berdasarkan tiga parameter yakni jaringan seismograf di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang telah berjalan baik, data pasang surut air laut di Badan Informasi Geospasial yang masih berjalan, dan Buoy di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang sudah tidak beroperasi sejak 2012.
"Ini hanya satu komponen, satu parameter dalam sistem peringatan dini tsunami. Tanpa Buoy tsunami, peringatan dini tsunami saat ini tetap berjalan dengan baik," kata Sutopo di kantornya, Jalan Pramuka Raya, Jakarta, Rabu (2612).
Peringatan tersebut sudah dilakukan dengan pemodelan dan telah berjalan baik. Namun jika ada Bouy maka akan lebih baik.
"Buoy itu meyakinkan bahwa tsunami mendeteksi ke lautan sebelum menerjang ke pantai. Idealnya, Indonesia early warning system semua komponen tersedia, baik dari hulu maupun hilir. Ya tentu saja ini memerlukan masalah pendanaan," jelas Sutopo.
[wah]