Longsoran tersebut diduga telah membuat gelombang tsunami terjadi di Selat Sunda dan menghantam sejumlah wilayah di pesisir barat Banten dan Lampung bagian selatan.
“Kalau longsor susulan, kita belum bisa memastikan,†terang Kepala Pusat Informasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono saat konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (25/12) malam.
Namun demikian, pihaknya mengaku telah memantau potensi longsor tersebut. Salah satunya dengan memantau proses-proses yang berpotensi mengakibatkan longsor susulan.
“Antara lain tremor-tremor tadi. Getaran seismik dari aktivitas vulkanik. Sensor-sensor kami ada yang memantau getaran tadi,†sambungnya.
Baca:
Aktivitas Anak Krakatau Dipantau Enam SensorJika ada getaran hingga mencapai 3,4 skala richter, maka akan dikeluarkan peringatan dini tsunami.
“Walau belum tentu itu terjadi,†sambungnya.
[ian]