Dalam acara yang berlangsung pada tanggal 10 Desember 2018 di Katowice, Polandia itu, Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex memaparkan langkah-langkah yang dilakukannya terkait SDG.
“Pengelolaan sumber daya alam yang tepat dan bertanggung jawab dengan fokus khusus pada perlindungan lingkungan (tata kelola pertumbuhan hijau) sudah dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin,†ujar Dodi Reza Alex ketika tampil sebagai salah satu pembicara COP-24 UNFCC di Pavilion Korea.
Lebih lanjut Dodi memaparkan proyek pengelolaan lanskap di Muba yang dirancang sebagai program percontohan untuk pengelolaan lanskap di Sembilang-Dangku. Disamping tentang perwujudan juridiction sertifikasi atas areal komoditi sehingga mengarah pada
Verifikasi Soursing Area kejelasan rantai pasok bagi produk sawit dan karet.
Menurut Kabag Humas Pemkab Muba, Herryandi Sinulingga, kebijakan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Musi Banyuasin terus digalakkan.
Forum COP-24 UNFCCC merupakan konferensi para pihak ke konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim. Negara-negara dari seluruh dunia termasuk Korea, Afrika Selatan, dan Inggris berkumpul setiap tahun untuk membahas cara-cara mengatasi perubahan iklim di seluruh dunia.
Kata Herryandi, merupakan suatu kehormatan, karena Bupati Muba Dodi Reza Alex diundang berbicara di Pavilion Korea, mengenai Kebijakan Lingkungan untuk Perubahan Iklim.
"Salah satunya upaya yang berhasil dilakukan Bupati Muba yakni menjadikan Kabupaten Muba sebagai pilot project Nasional yakni PSR (peremajaan sawit rakyat) milik petani mandiri yang sudah terlaksana di atas lahan seluas 4.446 hektar," terang Kabag Humas Pemkab Muba.
[yls]