“Kita sudah menyerahkan dokumen laporan hasil pelaksanaan pengadaan tanah bandar udara baru kepada Menteri Perhubungan RI di Jakarta, Kamis (29/11) kemarin," terang Tjhai Chui, seperti dilansir
RMOL Kalbar.
Tjhai Chui mengatakan, 106 hektare lahan untuk pembangunan bandar udara itu, dan sudah menjalani proses pengadaan tanah diserahkan ke Menhub. Selain itu, Ia juga berencana menemui langsung Menhub di Jakarta guna meminta kepastian waktu dari Menhub terkait pembangunan bandar udara baru Kota Singkawang.
"Kita bersyukur bahwa beliau bersedia datang untuk ikut melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan bandara pada bulan Februari 2019," ujarnya.
Tjhai Chui Mie juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, karena pembangunan bandar udara baru Kota Singkawang ikut dianggarkan oleh pusat sebesar Rp10 - Rp20 miliar.
"Dana itu dipergunakan untuk pembangunan land clearing bandara. Sedangkan APBD dibebani untuk membangun jalan masuk menuju bandara serta sarana dan prasarana yang menyangkut dengan bandara. Saya lupa berapa besarannya, tapi semua sudah dianggarkan dalam APBD 2019," ungkapnya.
Guna memuluskan rencana pembangunan bandara tersebut, dirinya juga akan menggelar pertemuan lanjutan dengan Menhub dan beberapa calon investor. Melalui pertemuan itu nantinya para calon investor bisa mengetahui lebih detail mengenai proses kerjasama yang ditawarkan.
"Saya rasa, Bapak Menteri juga punya pengalaman mengenai bandara di daerah lain, dimana pembangunannya tidak hanya semata-mata menggunakan APBD dan APBN saja. Tentu ada kerjasama dengan pihak ketiga, jadi ini yang sangat kita harapkan," ungkapnya.
[yls]
BERITA TERKAIT: