Sub Komite Investigasi KNKT, Nurcahyo Utomo mengatakan investigasi pesawat Air Asia yang jatuh beberapa waktu lalu membutuhkan waktu dua bulan, demikian juga dengan investigasi Lion Air PK-LQP.
"Saya butuh dua bulan untuk kita melakukan investigasi Air Asia. Untuk ngerti sistem pesawat kita butuh waktu dua bulan. Jadi ini kita juga masih belajar untuk memahami pesawatnya seperti apa," ungkap Nurcahyo usai jumpa pers di Kantor KNKT, Gambir, Jakpus, Kamis (28/11).
Pihaknya, kata Nurcahyo, telah memiliki beberapa catatan. Namun, hal itu belum dapat dipastikan terkait proses yang dilakukan pihak enginering.
Sebelumnya, KNKT mengklarifikasi hasil investigasi awal yang menyebutkan Lion Air PK-LQP tidak laik terbang karena mengalami gangguan pada sensor Angle of Attack (AoA) namun langsung diganti dan diuji sebelum penerbangan Denpasar-Jakarta. Namun, rilis investigasi awal itu diralat KNKT.
Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT, Ony Suryo Wibowo menyebutkan bahwa pesawat tersebut laik terbang.
"Pesawat Lion Air yang telah dinyatakan oleh KNKT bahwa pesawat Lion Air PK-LPQ apakah penerbangan JT-043 dari Denpasar menuju Jakarta atau penerbangan JT 610 dari Jakarta direncanakan menuju Pangkal Pinang kedua dua nya adalah laik terbang," tandasnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: