Ketua Panitia Pesparani, Zeth Sahuburua membuka kegiatan itu dengan pemukulan tifa bersama Ketua Umum LP3KN, Adrianus Meliala di Kota Ambon, Maluku, Jumat (26/10).
Pemandang teluk Ambon dan Pulau Hative adalah latar belakang tempat acara tersebut diadakan.
Menurut Zeth, kegiatan yang diikuti peserta dari 34 provinsi merupakan bagian dari rangkaian Pesparani yang diadakan pada 27 Oktober sampai 2 November.
Diharapkan dari kegiatan ini terjadi pertukaran informasi sehingga berlanjut dengan transaksi bisnis.
Lebih lanjut Wakil Gubernur Maluku itu menyampaikan bahwa daerahnya memiliki banyak pulau dengan potensi laut yang kaya akan hasil lautnya termasuk ikan.
"Di sini ikan mati satu kali, kita tangkap, bakar dan makan, hanya dalam satu hari. Di tempat lain, masuk ke cold storage, pindah ke freezer, pindah ke pasar, kulkas, baru dimasak dan dimakan. Untuk itu mari kita nikmati ikan yang mati satu kali di sini," ujar Zeth.
Tidak hanya itu, Zeth juga mengungkapkan sejarah singkat bahwa bangsa Eropa telah datang ke Maluku sejak 350 tahun lalu. Mereka datang karena mengetahui potensi Maluku yang kaya dengan pala, cengkih dan rempah-rempah.
"Sejarah telah membuktikan bangsa Barat datang ke Maluku karena hasil-hasil buminya," sebutnya dalam keterangan tertulis.
Karena itu Zeth yakin, selain menyaksikan perlombaan Pesparani, para peserta juga dapat menikmati panorama alam yakni pantai dan hasil lautnya berupa ikan.
[rus]