GEMPA & TSUNAMI SULTENG

Rumah Sakit Lapangan Bukan Lagi Prioritas Bantuan Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 03 Oktober 2018, 19:25 WIB
Rumah Sakit Lapangan Bukan Lagi Prioritas Bantuan Internasional
Sutopo Purwo Nugroho/RMOL
rmol news logo . Kebutuhan rumah sakit lapangan, tenaga medis, obat-obatan dan fogging saat ini sudah tidak menjadi prioritas bantuan internasional untuk menangani korban bencana alam di Sulawesi Tengah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hal tersebut sebagai masukan dari Kementerian Kesehatan.

"Fokusnya adalah transportasi, water treatment, generator (genset) dan tenda," ungkap Sutopo dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (3/10).

Dia menuturkan, beberapa negara yang menawarkan tim SAR dan tim medis sudah diputuskan untuk tidak akan difasilitasi.

"Jadi mereka menawarkan tenaga-tenaga SAR untuk mencari korban tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan pemerintah Indonesia, sehingga tidak difasilitasi," tandas Sutopo.

Tercatat sudah 29 negara dan empat organisasi internasional yang menawarkan bantuan kepada Indonesia dalam penanganan dampak gempa dan tsunami Sulteng.

Dari total jumlah itu, hanya 17 negara yang sudah konkret menyebut jenis bantuan yang akan diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah Indonesia.

Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur akan dijadikan entry point alias titik masuk bantuan internasional untuk bencana gempabumi disertai tsunami Sulteng. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA