Wasiman menyampaikan, kritik yang disampaikan dalam orasi pada unjuk rasa tersebut seharusnya menjadi bahan evaluasi.
“Koreksi diri, apakah kita melakukan keberpihakan atau tidak? Jika tidak, ya biasa saja. Sebab jadi Jurnalis itu harus siap dikritik, tidak boleh antikritik," ujarnya seperti dilansir
Kantor Berita RMOLBengkulu, Selasa (2/10).
Ia menambahkan, reaksi yang timbul ketika unjuk rasa, menjadi pengingat agar wartawan tetap bersikap independen dalam menjalankan tugasnya.
“Wong biasa mengkritik, kok kena kritik sedikit saja, baper," singkatnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Serikat Rakyat Bengkulu Utara (Serbu) menggelar unjuk rasa di depan kantor Bupati Bengkulu Utara, kemarin. Saat berorasi, mereka sempat menuding seolah-olah wartawan tidak bersikap independen. Orasi iitu membuat tersinggung sejumlah wartawan yang meliput. Mereka pun WO, pergi dan enggan meliput aksi unjuk rasa tersebut.
[yls]
BERITA TERKAIT: