Penegasan itu disampaikan Ketua Panitia Pengarah Kongres XXIV PWI, Ilham Bintang guna menjawab pergunjingan bahwa Solo dipilih karena alasan politik, yaitu tempat kelahiran calon presiden petahana Joko Widodo. Apalagi dalam gelaran itu, PWI turut mengundang Jokowi hadir.
"Pilihan Kota Solo untuk tempat Kongres PWI kali ini, bukan pertimbangan politik, tapi lebih pada pertimbangan sejarah," tuturnya di Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9).
Ilham menjelaskan bahwa pada 9 September 1946, atau 72 tahun lalu tokoh-tokoh pers dari Jawa dan luar Jawa berkumpul di Solo. Di tempat yang kini menjadi Gedung Monumen Pers, mereka melahirkan wadah Persatuan Wartawan Indonesia.
Kini dengan segala perkembangan dunia pers yang ada dan untuk menjawab tantangan ke depan, PWI merasa perlu kembali ke khittah cita-cita pendirian organisasi ini, yaitu sebagai pers kebangsaan.
"Untuk itu, kami kembali napak tilas ke Solo," ungkapnya.
Sementara mengenai kehadiran Joko Widodo, Ilham meluruskan bahwa mantan gubernur DKI Jakarta itu diundang dalam kapasitas sebagai presiden RI, bukan sebagai capres.
Oleh karena itu, panitia Kongres XXIV PWI tidak mengundang Prabowo Subianto dalam kapasitas capres Pilpres 2019.
"Kehadiran Presiden Jokowi hanya membuka kongres nanti sore dan tidak memasuki substansi kongres, yang kedaulatannya berada di tangan pengurus pusat PWI, dan pengurus 35 cabang," tukasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: