Eddy mengatakan, penyebab defisit karena waktu realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum tercapai dengan belanja daerah yang secara kebetulan jadwal penerimaan dan pengeluarannya belum singkron.
"Tertuang dalam aturan. Itu sudah menjadi hal biasa. Ini soal waktu saja. Karena pendapatan itu banyak sumbernya. Misalnya dari DBH itu masuknya berbeda waktu," ujar Eddy, seperti dilansir
Kantor Berita RMOLBengkulu, Kamis (27/9).
Meskipun dalam struktur APBD Lebong Tahun Anggaran (TA) 2019 diprediksi akan menimbulkan piutang, Eddy tetap optimis. Ia memastikan, pembangunan di Lebong pada TA 2018 akan tetap berjalan.
Diakui Kepala Bappeda itu, dengan kondisi sperti ini, akan dilakukan penyesuaian dalam penyusunan program - program yang telah disusun beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lebong.
"Kondisi ini juga menjadi acuan kita dalam menyusun program. Namun, jika berkaca dari tahun sebelumnya defisit akan tetap tertutupi," tandas Eddy.
[yls]
BERITA TERKAIT: