Aksi ini sebagai simbol penolakan gerakan #2019GantiPresiden sekaligus menolak kedatangan Neno Warisman dan rombongan di Bumi Tadulako.
Perwakilan massa APST Dedy Irawan menjelaskan ada tiga poin pihaknya menolak gerakan #2019GantiPresiden. Pertama terkait ideologi. Gerakan itu, kata Dedy, bertujuan mengganti sistem negara sebagaimana yang banyak terjadi di luar negeri seperti Suriah dan Afganistan.
Selanjutnya sosiologi. Menurut Dedy pidato-pidato Neno Warisman mencerminkan provokasi kepada rakyat agar tak memilih Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Dan alasan ketiga adalah hukum. Dalam #2019 Gantipresiden mengandung ujaran kebencian," ucapnya seperti diberitakan
Antara, Selasa (4/9).
Selain membakar atribut gerakan #2019GantiPresiden massa APST juga meminta Polda Sulteng tidak mengeluarkan izin untuk deklarasi #2019GantiPresiden.
Sementara itu, Perwakilan Polda Sulteng, AKP Winarto menyatakan, pihaknya tetap berlaku netral, tidak berada dalam satu kelompok manapun. Namun jika ada kelompok yang berupaya memecah belah NKRI, maka pihaknya tidak segan bertindak untuk mengamankan.
[nes]