Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian dampak jangka pendek dan panjang dari kebijakan tersebut.
Menurutnya dampak jangka pendek dari sistem ganjil-genap di beberapa negara yakni perubahan perilaku masyarakat, dari berkendara pribadi ke kendaraan umum.
Di sisi lain, dampak jangka panjang kembali lagi perubahan prilaku. Sebagian warga memiliki memilih membili kendaraan tambahan.
Untuk itu jugalah pihaknya mensinergiskan sistem ganjil-genap dengan kualitas dan kuantitas transportasi umum di Jakarta.
"Karena yang dibutuhkan kendaraan umum yang lebih banyak, yang lebih nyaman dan harganya terjangkau," kata Anies di Jakarta Pusat, Selasa (4/9).
Sejauh ini pemprov melakukan perpanjangan sistem ganjil-genap sampai selesai acara Asian Para Games pada 13 Oktober 2018.
Setelah acara tersebut Pemprov DKI belum berencana mempermanenkan ganjil-genap.
Menurut Anies perpanjangan kebijakan sistem ganjil-genap ini, untuk pengambilan data yang lebih lengkap dan menyeluruh atas dampak kebijakan pembatasan lalu lintas tersebut.
"Jadi jangan sampai bukan mengurangi kemacetan, tapi menambah jumlah kendaraan. Karena itu kami akan kaji lebih jauh," demikian Anies.
[nes]