PILKADA SUMUT

Djarot Representasi Islam, Jawa Dan Nasionalis, Minusnya Calon Impor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 29 Desember 2017, 04:55 WIB
Djarot Representasi Islam, Jawa Dan Nasionalis, Minusnya Calon Impor
Djarot Saiful Hidayat/Net
rmol news logo . Beberapa hari terkahir nama Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat digadang-gadang bakal maju di Pilkada Sumatera Utara 2018.

Untuk menjadi salah satu kontestan pada ajang politik Pilkada Sumut, Djarot dinilai memiliki peluang yang cukup. Djarot dapat mewakili kelompok Islam, etnis Jawa dan kaum nasionalis.

"Peluang Djarot cukup untuk main di Pilgub Sumut. Figur dia bisa merepresentasikan Islam, Jawa dan nasionalis," kata pengamat politik dari UIN Sumut Faisal Riza, Kamis (28/12).

Di balik peluang Djarot yang cukup, terdapat banyak tantangan untuk meraih dukungan suara.

"Namun problem utama Djarot ini adalah dia calon kiriman dari luar Sumut," sebut Faisal seperti dikabarkan RMOLSumut.com.

Dia menjelaskan, jika mantan Walikota Blitar dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu benar-benar maju, publik akan menilai PDIP gagal melakukan kaderisasi khususnya di Sumut.

"Jadi kemungkinan keberterimaan publik bergandengan dengan perasaan heran dan kecewa, apakah PDIP gagal memproduksi kadernya di level sumut?" ungkapnya.

Selain itu, Faisal juga ragu akan kemampuan Djarot dalam memahami aspirasi masyarakat Sumut.

"Meskipun Djarot punya pengalaman kepemimpinan yang matang di eksekutif tetapi apakah dia memahami aspirasi yang khas masyarakat Sumut?" katanya.

"Dan bagaimana dia bisa menjelaskan ke publik bahwa dia tidak identik dengan kasus Ahok? Nah, di sini tantangan Djarot. Dia harus bisa meyakinkan masyarakat," pungkas Faisal menambahkan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA