"Acara itu tidak mendidik, tidak bermanfaat, dan hanya mendorong generasi muda agar menjadi generasi hedonis, apatis dan mendekati penggunaan narkoba serta seks bebas, harus ditolak," kata aktivis Jakarta, Ical Syamsuddin, kepada redaksi, Sabtu (9/12).
Karenanya, Ical yang juga Ketua Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Jakarta, mengajak aktivis penyelamat bangsa dan negara yang peduli terhadap nasib generasi bangsa kedepan dari setiap ormas yang ada di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, khususnya Kemayoran dan Pademangan, untuk juga berupaya menolak penyelenggaraan event tersebut.
Menurutnya, event yang akan diselenggarakan Ismaya Group selama dua hari 15-16 Desember itu tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan peradaban leluhur budaya kita yang notabene Kemayoran merupakan kampung ulama dan jawara. Mengingat event maksiat dugem internarional ini diselenggarakan masih dalam wilayah/kampung kita yang bersinggungan dengan dua wilayah Jakarta Utara dan Pusat wajib menolak dan menyikapi," seru dia.
Ical pun meminta agar penolakan disampaikan dalam surat ditujukan setidaknya kepada instansi-instansi terkait, yakni Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta, Kapolres Jakarta Pusat dan Jakut, dan Dandim 0501/JP dan Dandim 0502/JU.
[dem]
BERITA TERKAIT: