"Bulan-bulan ini adalah bulan musim hujan karena itu kita harus memastikan bahwa posisi setiap kampung adalah posisi yang saya bilang ada tiga hal," katanya saat bersilaturahmi bersama Lembaga Masyarakat Kota (LMK), Walikota, Camat, RW, RT dan masyarakat Jakarta Timur, di Ciracas, Jumat (8/12).
Bila tiba musim penghujan, pada titik tertentu di ibukota biasanya terjadi banjir atau paling tidak genangan air. Diharapkannya dengan tetap siaga, tanggap dan galang, para pemangku kepentingan mampu mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh musim penghujan.
"Siaga, artinya semua aparat harus tetap dalam posisi terjaga aparat tak boleh lemah," jelas Anies.
Yang kedua adalah tanggap. Tanggap menurut dia artinya responsif. Bila terjadi banjir atau genangan air, para pemangku kepentingan harus cepat bergerak dengan menunggu orang lain meskipun bukan tupoksinya.
Adapun yang ketiga adalah galang. Menurut Anies, itu artinya setiap pemangku kepentingan tak boleh bekerja sendirian, tapi mengajak semua warga ikut berpartisipasi dalam mengatasi bencana.
"Dengan begitu kita berikhtiar untuk menghindarkan Jakarta dari segala macam bencana di musim penghujan ini," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: