"Saya cuma minta, kami jangan diisolasi dan dilarang untuk menangkap ikan, karena itu sebagai mata pencaharian kami," tutur seorang nelayan saat menyampaikan aspirasinya di depan forum Jaring Aspirasi Warga Sekitar Pulau C dan Pulau D di Gelanggan Olah Raga, Kamal Muara, Penjaringan, Kamis (30/11).
Hal senada juga diutarakan tokoh masyarakat RT 06/ RW 04, H. Abdul Hamid bahwa ada 800 rumah dan 700 kepala keluarga turut mendukung reklamasi Pulau C dan D.
"Kami hanya menuntut kemaslahatan warga terpenuhi. Jangan diobok-obok rumah yang sudah ada, kalau perlu diperbaiki," kata dia.
Hamid mencontohkan, pembangunan masjid yang hingga kini terbengkalai, termasuk akses jalan menuju sekolah.
"Sudah hampir berapa tahun belum selesai-selesai. Ya kalau bisa itu pembangunan masjid dibantu untuk merampungkan pembangunan. Belum lagi akses menuju ke sekolah kalau air pasang itu, anak-anak banyak yang membuka sepatu karena terendam air laut," bebernya.
Sementara itu, Ketua Forum Rembug Jakarta, Muhamad Syukur mengatakan, forum ini sengaja digelar sebagai wadah mediasi. Dari aspirasi yang ada, simpul Syukur, ternyata tidak ada warga yang keberatan proyek Pulau C dan D dilanjutkan.
"Sebetulnya
simple ya, pertama kita ingin memastikan ketika pulau C dan D ini dijalankan apa problemnya. Ternyata warga sekitar pulau C dan D tidak ada masalah, kalau mau dijalankan silakan aja itu
kan pemerintah yang punya hak dan pengembangan silakan saja," ujarnya.
Namun tentunya aspirasi warga ini dapat dicarikan solusinya sehingga ekonomi mereka tetap berjalan dan tidak ada hambatan.
â€Akibat dari reklamasi berdampak pada penurunan pendapatan dan ini pemberdayan ekonominya bagaimana, ada yang mengeluh air bersih dan kedangkalan. Selama ini tidak ada penyelesaian, Kita berharap ada solusi agar permasalahan ini. Pemerintah dan pengembang harus memikirkan ini, biar ada penyelesaian," papar Syukur mengakhir pembicaraan.
[Hadi/wid]
BERITA TERKAIT: