Asistent Vice Presient CorÂporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, untuk mengaÂtasi kemacetan ini, Jasa Marga dengan diskresi dan kerja sama dengan Kepolisian memberÂlakukan rekayasa lalu lintas
contraflow.
"Kita lakukan rekayasa lalu lintas di KM 14 hingga KM21 arah Cikampek sejak pukul 09.45 WIB," kata Heru dalam keterangan yang diterima
Rakyat Merdeka.Heru menerangkan, insiden terjadi pada Kamis 16 NovemÂber 2017 pukul 00.00 WIB di Tol Jakarta-Cikampek arah CikamÂpek. Saat itu sedang dilakukan kegiatan pemindahan VMS di KM 15 oleh PT Waskita dengan menggunakan crane. PemindaÂhan VMS tersebut merupakan konsekuensi dari pengerjaan proyek Jalan Tol Jakarta-CikamÂpek Elevated. Menurut Heru, ada faktor teknis yang menyebabkan VMS tersebut jatuh.
"Crane gagal melakukan peÂmindahan dan jatuh menutup lajur 1," katanya.
Dijelaskan, posisi crane yang masih berada di bahu jalan dan sebagian lajur 1 membuat laju kendaraan tersendat yang memÂbuat kemacetan parah.
Hasil pantauan
Rakyat MerdeÂka, kemacetan tol Cikampek berimbas ke jalan alteri dan jalan alternatif lainya yang menuju Bekasi dan sekitarnya, seperti di jalan raya KH Noer Ali Bekasi, Jalan Bekasi Raya, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur hingÂga jalan Bintara Raya.
Heru melanjutkan, selain melakukan
contraflow untuk mencairkan kepadatan, Jasa Marga juga melakukan pemoÂtongan
body crane dan mempoÂsisikan crane di kondisi normal dengan menggunakan crane milik proyek Light Rail Transit (LRT) kapasitas 250 ton.
Jasa Marga mengimbau pengÂguna jalan agar menggunakan jalur alternatif untuk menghinÂdari kepadatan yang masih terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 15.
Untuk kendaraan dari arah Tol Dalam Kota, pengguna jalan keluar di Pancoran untuk melinÂtasi arteri Cawang-Kalimalang-Bekasi Barat hingga Bekasi Timur. Pengguna jalan dapat kembali masuk ke Jalan Tol JaÂkarta Cikampek melalui GerÂbang Tol (GT) Bekasi Timur.
Sementara pengguna jalan dari arah Jalan Tol Lingkar Luar TMII arah Cikampek, pengÂguna jalan keluar di Jatiasih untuk melintasi arteri Jatiasih-Pekayon-Bekasi Barat hingga Bekasi Timur. Pengguna jalan dapat kembali masuk ke Jalan Tol Jakarta Cikampek melalui GT Bekasi Timur.
Untuk pengguna jalan dari arah Jalan Tol JORR Akses Tanjung Priok (ATP) arah Cikampek, pengguna jalan keluar di Kranji/Kalimalang untuk melintasi arteri Kalimalang-Bekasi Barat hingga Bekasi Timur. Pengguna jalan dapat kembali masuk ke Jalan Tol Jakarta Cikampek melalui GT Bekasi Timur.
"Jasa Marga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi dampak kepadatan di lokasi kejadian. Jasa Marga juga berterima kasih atas kesabaran para pengguna jalan, dan memohon maklum terkait insiden ini," ujar Heru.
Tak Cukup Minta MaafPengamat transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor NaingÂgolan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang melaksanakan pengerÂjaan proyek infrastruktur lebih memperhatikan prosedur opÂerasional untuk menghindari kecelakaan.
"Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan dan gangguan lingÂkungan akibat pembangunan infrastruktur. Harus diperhatiÂkan lagi Standar Operasional Prosedur (SOP)-nya dan standar keselamatannya. Karena efek yang ditimbulkan sangat merugikan masyarakat, khususnya pengguna jalan. Bahkan sampai ada yang makan korban jiwa," tegas Azas.
Ia juga meminta agar setiap proyek infrastruktur yang dilakÂsanakan BUMN diawasi dan di audit oleh pengawas dan auditor independen agar pengawasanÂnya maksimal.
"Kalau sampai merugikan masyarakat, harusnya masyarakyat dapat kompensasi dong. Tidak cukup hanya minta maaf," tegasnya. ***
BERITA TERKAIT: