KBFP Siapkan Pemimpin Muda Untuk Membangun Indonnesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 22 Agustus 2017, 15:16 WIB
KBFP Siapkan Pemimpin Muda Untuk Membangun Indonnesia
Dimas Oky/RMOL
rmol news logo . Sebanyak 50 anak muda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam jejaring program Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) Angkatan VI yang berlangsung 30 Juli hingga 6 Agustus 2017. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan pemimpin-pemimpin muda di Indonesia.

Founder KBFP Dimas Oky Nugroho mengatakan kegiatan yang pertama kali digelar tahun 2011 ini merupakan upaya menyiapkan pemimpin muda dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta, selain berasal dari berbagai daerah juga datang dengan latar belakang berbeda juga berasal dari kalangan aktivis, akademisi, ekonomi kreatif hingga birokrat.

“Sebagai calon-calon pemimpin harus mempersiapkan dirinya sejak sekarang. Selain kapasitas, yang juga penting adalah integritas atau karakternya. Karakter itu harus idealis, jujur, bertanggungjawab dan berbudi. Terbuka dan mencintai bangsanya serta segenap kemajemukannya, cerdas dan berani, “ ujar Dimas dihadapan peserta yang akan kembali ke daerahnya masing-masing, Selasa (22/8).

Dimas pun meminta peserta bisa menularkan apa yang didapat dalam KBFP dalam lingkungan terdekatnya baik. Dimas yang juga staf khusus di kantor kepresidenan ini berpesan agar sebagai pemimpin tidak boleh reaksioner, jangan mudah terhasut dan terprovokasi.

KBFP menjadi ruang peserta untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Selama kurang lebih 7 hari peserta dipertemukan dengan narasumber dan mentor seperti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo, Kepala UKP PIP Yudi Latief, aktris senior Christine Hakim, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, sejarawan JJ Rizal, pakar media sosial Iwan Setiawan, tokoh startup Alamanda, Bupati Banyuwangi Abdullah Aswar Anas, Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto, Novelis Ahmad Fuadi, Bupati Trenggale Emil Dardak dan tokoh-tokoh lainnya.

Salah seorang peserta, Ni Made Ras Amanda yang merupakan dosen dari Universitas Udayana Bali mengaku KBPF di luar ekspetasinya. Menurutnya isi acara sangat berisi, selain mempertemukan anak-anak muda dari berbagai latar belakang juga menghadirkan narasumber dan mentor yang luar biasa.

Peserta lain, Mukhanif Yasin Yusuf, aktivis difabel asal Yogyakarta ini berterimakasih karena sebagai difabel ia bisa menyuarakan apa yang selama ini diperjuangkan.

"Semoga makin banyak pihak yang memberikan kesempatan difabel untuk menunjukan kemampuannya tanpa ada diskriminasi," demikian Mukhanif.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA