Salah satu yang menjadi sorotan adalah sosok Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan alias Iwan Bule yang diangkat sebagai Asisten Operasional (Asops) Kapolri.
"Dari mutasi kali ini, yang paling menarik untuk dicermati memang pergantian Kapolda Metro. IPW memberi apresiasi pada mabes polri yang sudah berani memutasi Irjen Iriawan yang selama ini dikenal sebagai orang kuat dan penempatannya sebagai Asops," ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane kepada
RMOL, Sabtu (22/7).
Iriawan juga dianggap sebagai sosok kontroversial selama menangani wilayah hukum DKI Jakarta. Sejumlah persoalan pun dinilai tidak dapat diselesaikan dengan baik menjelang akhir masa jabatannya.
"Kenapa Iriawan dinilai sebagai orang kuat. Karena selama bertugas, ia banyak melakukan hal kontroversial sehingga Ibu Kota Jakarta hingar bingar. Sementara, hal krusial di Jakarta yakni kemacetan lalu lintas seperti tidak tertangani maksimal," papar Neta.
Selain itu, Iriawan juga mewariskan beberapa pekerjaan rumah lainnya kepada suksesornya di kursi metro satu. Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Idham Azis akan diberikan tongkat estafet menindaklanjuti proses hukum terhadap Rizieq Shihab. Termasuk, pengungkapan kasus kekerasan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Dalam mutasi kali ini, Iriawan ditunjuk menjadi Asisten Operasi Kapolri. Dia menggantikan Irjen Unggung Cahyono yang menjabat Asisten Logistik Polri.
"Saya kira Irjen Iriawan sudah sangat tepat diplot sebagai Asops Polri. Apalagi sebelumnya yang bersangkutan sebagai Kapolda Metro berkunjung ke Batam tempat ditangkapnya kapal pengangkut satu ton narkoba. Padahal, kunjungan itu adalah porsi Kapolri atau Asops Polri. Dari kunjungan ke Batam itu, terlihat bahwa Irjen Iriawan sangat tepat sebagai Asops dan Mabes Polri mengakomodirnya," jelas Pane.
Sosok Idham dinilai layak menggantikan Iriawan. Rekan Tito Karnavian saat Operasi Tinombala itu dianggap dapat memberi penyegaran di tubuh Polri. Mengingat, Idham merupakan alumni Akpol 1988 atau lebih muda empat angkatan dari Iriawan. Apalagi, Idham juga sudah dua kali meneruskan jabatan yang didahului Iriawan.
Sebelum menggantikan Iriawan sebagai Kapolda Metro, Idham juga pernah meneruskan jabatan orang yang sama sebagai Kadiv Propam, 23 September 2016 lalu.
"Dipilihnya Kadiv Propam sebagai Kapolda Metro adalah langkah yang tepat. Pengangkatan ini juga merupakan kaderisasi, karena Kapolda Metro dari angkatan yang jauh lebih muda," demikian Neta.
[wah]
BERITA TERKAIT: