"Karena rest area penuh, akhirnya (pemudik istirahat) di bahu jalan. Ini membuat (kemacetan) panjang. Sehingga terpaksa dialihkan ke jalur lain, termasuk jalur Pantura," ungkap Tito di kantornya, Jakarta, Senin (3/7).
Hal itu, menjadi salah satu evaluasi dari pihak Polri agar dapat dibenahi pemerintah. Selain itu, Tito juga berharap, sejumlah tol fungsional lainnya yang tengah dibangun dapat dioperasikan sampai Semarang.
Namun, tol panjang tersebut tentu akan menimbulkan persoalan lain. Khususnya, bagi pemudik yang kelelahan dan membutuhkan tempat istirahat (rest area).
"Saya kira lebaran tahun depan saran kita, di tengah jalan harus diperbanyak rest area dan pintu keluar. Untuk menguras, bila terjadi kepadatan. Karena perjalanan dari Jakarta sampai Semarang semuanya tol. Mereka (pemudik) tidak keluar. Yang keluar paling ke tujuan kampungnya. Otomatis ini kan melelahkan sehingga perlu banyak rest area," saran Tito.
Sebelumnya, sejumlah pemudik mengeluhkan minimnya rest area di sepanjang jalur mudik. Tak hanya macet, pemudik yang hendak buang air kecil atau besar terpaksa membuat toilet dadakan di sepanjang jalur mudik.
Beberapa dari mereka mengunggah pengalaman mudik tersebut ke media sosial masing-masing. Salah satu contoh kasusnya, buang air dengan menggunakan penutup dadakan. Mulai dari sarung, kain, terpal, karung, handuk, payung, bahkan tanpa penutup apa pun.
[rus]
BERITA TERKAIT: