"Intinya, perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan nilai ekonomi dapat dilakukan secara simultan melalui peran teknologi perikanan budidaya," ujar Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto kepada wartawan di Jakarta (Senin, 12/6).
Dia menjelaskan, hingga saat ini Ditjen Perikanan Budidaya konsisten melakukan kegiatan restocking rajungan di perairan yang telah over eksploitasi. Untuk menjaga kelestarian komoditas jenis itu, telah dimasukkan kegiatan restocking sebagai program prioritas ke depan.
"Restocking merupakan program prioritas. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam melindungi dan menjaga keragaman hayati sumber daya perikanan di Indonesia," lanjut Slamet.
Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan yang berada di bawah lingkup Ditjen Perikanan Budidaya KKP sepanjang 2017 telah mengembangkan 800 ribu ekor benih rajungan. Sebelumnya, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara juga telah melakukan kegiatan sejenis yaitu restocking benih rajungan sebanyak 200 ribu ekor di tiga titik, yaitu perairan Pulau Panjang, dan perairan Jepara. Kegiatan diprakarsai dua perusahaan yang bergerak di bidang usaha konsumsi rajungan yakni PT. Kemilau Bintang Timur Cirebon dan Harbor Seafood USA.
[wah]
BERITA TERKAIT: