Menurutnya, penanganan karyawan bukan hanya dilihat dari segi kompensasi tapi juga dari mengelola manusia di dalamnya.
Para pegawai, kata dia, baik itu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta di Jakarta serta Asia Tenggara, tidak hanya sekadar mencari penghasilan tapi juga kepastian tentang pekerjaan mereka.
"Kepastian lahan kerja mereka. Karena statusnya kontrak ingin kepastian. Ini yang harus kita jembatani secara komprehensif," kata Sandiaga, Senin (12/6) seperti dimuat
RMOLJakarta.Com.
Sandiaga bercerita, sewaktu dirinya mengelola 50 ribu karyawan, dilakukan pemetaan apa yang menjadi keinginan khusus karyawan di beberapa sektor usaha. Sandiaga pun meminta karyawan Transjakarta untuk bersabar.
"Saya imbau, sabar dulu jangan mogok. Karena kalau mogok kasihan warga masyarakat yang sekarang lagi getol-getolnya berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Nah layanan ini harus dipastikan agar jangan terputus," ujar Sandiaga.
Ia yakin pasti ada jalan keluarga. Sandiaga percaya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dapat mengatasi persoalan tersebut.
"Saya percaya Pak Djarot dan tim sudah sangat capable menangani ini. Mudah-mudahan nanti ketika kami masuk Oktober ada penyelesaian menyeluruh dan kita cari solusinya. Saya ngerti masalah mereka," pungkasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: