Pemerintah Ingatkan Warga Hemat Energi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 21 Mei 2017, 06:55 WIB
rmol news logo Pemerintah melalui Kementerian ESDM intensif menggalakkan program hemat energi 'Potong 10 Persen' kepada masyarakat. Dengan target menjadikan hemat energi sebagai budaya masyarakat. Selain hemat biaya, hemat energi lebih mudah dilakukan daripada menciptakan energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

"Sangat mudah untuk menghemat 1 watt dibandingkan harus membangun 1 watt. Untuk menciptakan 1 MW jauh lebih sulit dibandingkan kita harus menghemat 1 MW. Dimulai dari yang langkah sederhana dengan mematikan laptop, TV yang tidak digunakan. Bayangkan kalau dilakukan di seluruh indonesia," jelas Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana dalam keterangannya, Minggu (21/5).

Pada hari ini juga dilaksanakan kampanye Potong 10 persen secara serentak di tiga kota, yaitu Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. Agar gerakan ini semakin masif dan masyarakat semakin peduli dengan pentingnya hemat energi.

Gerakan Potong 10 Persen merupakan upaya Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan serta sejalan dengan paradigma pengelolaan energi global. Selama 10 tahun terakhir, konsumsi energi naik sebesar tujuh persen per tahun, di mana 94 persen dari kebutuhan energi nasional bergantung pada sumber energi fosil. Maka, penghematan energi adalah langkah tepat dalam memanfaatkan energi yang bertanggung jawab.

Bagian dari program konservasi energi ini ditujukan ke semua pihak mulai dari rumah tangga, industri, transportasi, gedung komersial hingga fasilitas umum.

"Kalau dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak, terus-terusan, mudah-mudahan akan menjadi kebiasaan, dimulai dari diri sendiri," ujar Rida.

Berdasarkan data PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2015, total konsumi energi di tiga kota, yaitu Denpasar, Balikpapan, dan Makasar adalah 12.080,94 GWh atau sekitar 12,1 Terra Watt Hour (TWh). "Apabila program ini berjalan optimal di seluruh kota besar di Indonesia, ini dapat menunda kebutuhan pembangunan pembangkit listrik sebesar 2 GW dengan nilai sekitar Rp18,4 triliun," ungkap Rida.

Penghematan yang didapat dari gerakan hemat energi Potong 10 Persen selama satu tahun untuk ketiga wilayah tersebut adalah 679,65 GWh atau setara Rp997,04 miliar, dengan rincian Bali 212,62 GWh (Rp 311,91 miliar); Balikpapan 205,68 GWh (Rp301,74 M) dan Makassar 261,35 GWh (Rp383,39 M).

Berbagai komponen masyarakat turut hadir untuk memeriahkan kegiatan yang dikemas dalam bentuk funbike dan funwalk, mulai dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), jurnalis, netizen, blogger, asosiasi, Kementerian/Lembaga, Badan Usaha/BUMN, berbagai komunitas, akademisi, hingga masyarakat umum.

Kementerian ESDM berharap seluruh komponen masyarakat tidak berhenti pada kegiatan kampanye saja, namun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menjadi gaya hidup. Jika dilakukan secara masif, maka kedaulatan energi dapat segera terwujud. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA