"Ini
mah buat makanan ayam kali pak, bukan buat makan orang. Soalnya kita sudah dua kali mendapatkan rastra ini, yang pertama emang putih bersih warnanya, tapi begitu dimasak, bukan saja rasanya yang hambar, nasinya pun tidak menyatu. Dan yang sekarang lebih parah lagi, sudah warnanya pekat, bau, setelah menjadi nasi pun, ya nggak jauh beda dengan yang pertama, ditambah bau apeknya lagi," tutur warga penerima beras pra sejahtera (rastra) dari Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Sabtu (6/5).
Masih menurut warga Juhut yang enggan disebut namanya ini, dua kali dirinya mendapat rastra yang tak layak dikonsumsi.
Sementara itu Ketua LSM Ampera, yang juga sebagai salah satu Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari unsur LSM, H.F. Rozi, mengaku sudah sering menegur pihak Bulog Sub Divre Lebak-Pandeglang, untuk menjaga kualitas maupun kuantitas rastra yang akan didistribusikan.
Karena kasus rastra berkualitas jelek bukan hanya terjadi di Kelurahan Juhut, tapi di desa-desa yang mengambil alokasi Januari-Februari dari Gudang Bulog yang ada di Cibuah, Lebak.
"Sudah dapat dipastikan akan seperti itu hasilnya. Padahal saat perdana pengiriman ke wilayah Pandeglang, kita sudah langsung ingatkan pada Kasub nya, agar menjaga kualitasnya dalam pendistribusian selanjutnya," tegas Rozi seperti dilansir dari
RMOLBanten.Com.[wid]
BERITA TERKAIT: