Salah satu topik bahasan utamanya adalah kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang kepemimpinan dan manajerial. Dalam hal ini, Australia dinilai memiliki kemampuan untuk dapat berbagi pengalaman kepada Indonesia.
"Kekurangan kita adalah leadership dan manajemen yang handal di pedesaan. Karena itu, Australia akan membantu kita dalam memberikan training leaderhip dan program-program lainnya yang bisa mempercepat pembangunan di pedesaan maupun di daerah-daerah tertinggal," kata Mendes PDTT Eko Sandjojo.
Saat ini Pemerintah Australia, lanjut Menteri Eko, juga sedang mengembangkan bisnis model peternakan sapi dengan pola pembibitan di Australia dan penggemukan dilakukan di Indonesia. Menurutnya, pola tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak karena pembibitan di Australia sangat murah. Sementara bagi Indonesia, setelah penggemukan, nantinya daging sapi yang telah diolah dapat diekspor ke negara-negara lain.
"Kita kan sedang fokus kembangkan produk unggulan desa (Prudes). Nah, jagung atau padi itu kan
by product akan hasilkan serat. Serat itu akan jadi sumber makanan buat sapi. Sehingga akan saling berkaitan nantinya," ujarnya.
Menteri Eko menambahkan, bukan kali pertama kerja sama antar dua negara di bidang desa dilakukan. Belum lama ini, Pemerintah Australia juga turut membantu mengembangkan aplikasi Ruang Desa yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi para kepala desa dan pendamping desa.
"Ini baru penjajagan. Kita akan tindaklanjuti secepatnya. Akan dibentuk tim kecil untuk fokus mengurusi kerja sama dua negara ini di bidang perdesaan," ujarnya seperti dalam rilis Humas Kemendes PDTT.
Menteri Pembangunan Daerah, Komunikasi dan Pemerintah Daerah dan Wilayah Australia, Fiona Nash, sangat mengapresiasi pertemuan bilateral ini. Pertemuan yang merupakan tindaklanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia akhir Februari lalu ini, dinilainya sangat produktif karena keduanya memiliki perhatian khusus pada persoalan-persoalan di pedesaan.
"Kami membicarakan berbagai persoalan yang dialami masyarakat desa. Ada beberapa kesamaan yang dimiliki, diantaranya persoalan sanitasi air dan infrastruktur. Pembicaraan tadi sangat produktif. Kami memiliki perhatian dan
passion yang sama untuk memajukan masyarakat pedesaan. Ke depan, kami menantikan keberlanjutan kerjasama ini," ujar Menteri Nash.
[rus]
BERITA TERKAIT: