BNPB Pusat: 144 Kecamatan Di Sumbar Berpotensi Terjadi Gerakan Tanah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 08 Maret 2017, 00:31 WIB
BNPB Pusat: 144 Kecamatan Di Sumbar Berpotensi Terjadi Gerakan Tanah
Ilustrasi/Net
rmol news logo . Longsor di beberapa titik di Kabupaten Lima Puluh Kuto Provinsi Sumatera Barat telah masuk dalam prediksi wilayah berpotensi gerakan tanah. Bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut beberapa hari lalu telah mengakibatkan enam korban meninggal dunia dan dua luka berat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebanyak 144 kecamatan 16 kabupaten/kota se-Sumbar berpotensi gerakan tanah dengan kategori menengah hingga tinggi pada Maret 2017.

"Data tersebut dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai peringatan dini kepada pemerintah daerah setempat," ungkap Sutopo, Selasa (7/3).

Kategori menengah mengacu pada kondisi di suatu daerah yang memiliki potensi menengah terjadi gerakan tanah yang disebabkan oleh curah hujan di atas normal, terutama pada daerah berbatasan dengan lembah sungai, gawir, dan tebing jalan. Sementara pada kategori tinggi mengacu pada kondisi dengan curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Ke-16 kabupaten/kota yang tergolong dalam kategori menengah dan menengah hingga tinggi tersebut adalah Kabupaten Solok, Solok Selatan, Kota Solok, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Padang Pariaman, Kota Padang, Kota Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Lima Puluh Kuto, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai.

"Dari 144 sekitar 69 kecamatan di 16 kabupaten/kota tersebut yang tergolong menengah hingga tinggi," kata Sutopo.

Beberapa lokasi di Kabupaten Lima Puluh Kuto, seperti di Kecamatan Kapursembilan dan Bukitbarisan tergolong pada kategori menengah hingga tinggi. Dilihat dari prakiraan cuaca pada 4 dan 5 Maret 2017 lalu wilayah seputar Sumbar hujan lebat. Di sisi lain, BWS Sumatera I merilis data beberapa kabupaten di Sumbar termasuk wilayah rawan banjir pada tanggal tersebut, seperti Lima Puluh Kuto yang masuk kategori sangat rawan banjir.

Sementara itu, BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya terkait hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin puting beliung.

"Hal ini mengingat puncak musim hujan hingga April 2017. BNPB mengharapkan semua stakeholder BPBD setempat untuk bersinergi untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tingga di wilayah rawan bahaya, khususnya pada situasi musim hujan ini," tukasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA