Kasihan, Gaji Nggak Seberapa Malah Dikeroyok Rame-rame

Netizen Omongin Penjaga Palang Busway

Senin, 06 Maret 2017, 09:25 WIB
Kasihan, Gaji Nggak Seberapa Malah Dikeroyok Rame-rame
Foto/Net
rmol news logo Netizen menyoroti kasus penganiayaan petugas TransJakarta oleh pengendara penerobos jalur busway. Kasus yang terjadi pada Jum'at (3/3) kemarin cerminan ketidaktertiban berlalu lintas sejumlah warga Jakarta. Namun, bisa juga dipicu arogansi petugas busway.

 Petugas TransJakarta korban penganiayaan bernama Susilo Purwanto. Sehari-hari dia bertugas sebagai pen­jaga palang pintu jalur busway di Jalan Tambak arah Matraman.

Susilo dianiaya pada dua kesempatan terpisah. Pertama, saat dia melarang seorang pengendara sepeda motor yang masuk jalur busway di Jl Tambak arah Matraman. Saat itu si pengendara mengarahkan bogem ke wajah Susilo kemudian pergi.

Penganiayaan kedua terjadi be­berapa waktu kemudian. Pengendara motor itu kembali ke lokasi menemui Susilo. Kali ini mengajak serta enam orang kawannya. Tujuh pria yang hingga kini belum diidentifikasi itu mengeroyok Susilo di jalan raya hingga babak belur.

Hingga berita ini ditulis, tujuh pria itu belum ditangkap polisi. Pihak ke­polisian mengaku masih melakukan penyelidikan.

Khalayak penggiat sosial media menyesali kasus ini serta menyampaikan empati kepada Susilo. Mereka berharap para penganiaya segera ditangkap dan dihukum. "Kasihan. Padahal hanya menjalankan tugas. Harus dihukum berat itu yang menge­royok," komentar akun @jhonthor di laman komentar pembaca Detik.com tentang berita terkait.

"Bosan ngeliat pengeroyokan sok jago. Para pelaku nyerahin diri aja, biar cepat selesai. Penjaga pa­lang cuma pelaksana aja, kasihan. Sudahlah kalian nyerahin diri aja, sok gaya gangster, tapi ninggalin jejak payah," komentar @igorhans.

"Tangkap pak polisi jangan ban­yak alasan lagi, beri pelajaran bagi penerobos jalur busway, nggak dipakai otaknya," kesal akun @ apose6509.

Kegeraman juga disampaikan akun @panerais. Dia meminta pihak kepolisian bukan saja memproses hukum para pelaku. Biar kapok, patahkan saja tangan mereka.

"Kalau dapat orangnya, patahkan dulu tangannya. Habis itu masuk­kan sel. Gua doain cepat dapat. Dah salah, main keroyok lagi. Belum tentu satu lawan satu bisa menang prettt," komentar @apose6509.

Program kerja Pemerintahan Joko Widodo dibawa-bawa terkait kasus ini. "Ini bro yang dibilang revolusi mental? Apa revolusi mentel yang kebablasan," cibir @nitta_sari.

Pengguna Twitter juga menye­sali kasus ini. "Nasib para penjaga palang pintu busway. Gaji nggak seberapa malah dikeroyok peng­endara roda dua. Kasihan," cuit @ wiryawan91.

Sementara itu, pengguna Twitter dengan akun @lilymeutia mensin­yalir kasus ini dipicu sikap arogan petugas busway. Dia mengaku pernah menyaksikan petugas portal jalur busway bersikap arogan.

"Saking emosinya, penjaga portal jalur busway menonjok belakang mobil itu sampe penyok. Serem ih," bebernya.

Netizen lain juga memberi ke­saksian arogansi petugas busway. "Busway buruk di hari Minggu, yang ke Ragunan dari Dukuh Atas, mobil sedikit penumpang. Numpuk, nggak lihat ada petugas. Petugas selter busway arogan, main pukul," kesaksian akun @yudididuy.

Tambahan kesaksian disampaikan akun @wrahardian2, "Sopir susway sebaiknya dipidana berat, sopir bus­way di Daan Mogot banyak arogan, sengaja ngebut sesukanya."

"Gini aja terus sampai harga naik pesawat sama kayak harga naik bus­way. Petugas portal bikin emosi," sahut akun @drifa217uno.

Lain lagi pendapat pembaca media online dengan nama akun @ dwisatrioutomo. Menurutnya, aro­gansi petugas busway bisa jadi karena meneladani pemimpinnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

"Semua tiru gubernurnya yang kasar. Makanya, warga Jakarta sepakat pilih yang santun dan cer­das, pasangan Anis-Sandi!" komen­tarnya mempromosikan pesaing pasangan incumbent pada Pilkada DKI Jakarta.

Sejumlah netizen menawarkan solusi agar kasus seperti ini tak terulang. Misalnya, akun @sim­etris minta agar portal busway dijaga Polisi Militer (PM). "Hukum harus ditegakkan kalau mau disiplin. Mesti yang jaga Polisi Militer. PM bisa bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta," usulnya.

Tweeps dengan nama akun @ Rharrys menawarkan diri menjadi penjaga portal busway. Dia mengaku bersedia menindak pengendara arogan yang menerobos jalur busway.

"Dear Pengelola TransJakarta, jika anda butuh penjaga portal jalur Busway yang galak dan berani non­jok pengendara mobil arogan, please contact me," cuitnya.

Pihak TransJakarta sudah me­laporkan kasus ini ke kepolisian. Pihaknya juga akan menyerah­kan rekaman CCTV berisi adegan pengeroyokan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA