"Untuk banyak dipilih harus disukai, dan untuk disukai itu harus dikenal. Dan Haji Embay sudah memiliki modal itu. Haji Embay merupakan tokoh yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat karena ketokohan dan sebagai salah satu pendiri Banten. Jadi saya rasa ini tidak begitu sulit," kata akademisi Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten, Ali Nurdin, Minggu (30/10).
Menurut Ali Nurdin, raihan suara pasangan Rano-Embay tidak akan sesulit pasangan WH-Andika.
"Dikenal sebagai tokoh sosial dan kedekatannya dengan masyarakat membuat Haji Embay mudah melakukan branding politik, terutama di Banten bagian barat dan selatan. Jadi kalau belum dikenal bagaimana mau melakukan branding?" tambahnya setengah bertanya.
Ali Nurdin menegaskan, hasil survei yang dilakukan Indobarometer sebagai penegasan bahwa Embay bukanlah tokoh "karbitan".
"Saya kira ini juga karena
track record-nya yang baik, sebagai aktivis dan penggagas program-program sosial dan sebagainya," pungkasnya.
Diketahui, Indobarometer baru saja selesai melakukan survei di Pilkada Banten 2017. Salah satu hasilnya, Indobarometer menempatkan Embay Mulya Syarief sebagai calon wakil gubernur yang paling disukai oleh masyarakat mengalahkan Andika Hazrumy. Padahal Embay pendatang baru setelah menunggu kepastian pendamping dari Rano Karno.
Data hasil survei Indobarometer yang didapat
Satelit News (Rakyat Merdeka Group) dari sumber internal tim Rano-Embay, menunjukkan tingkat kesukaan masyarakat Banten terhadap Embay Mulya Syarief mencapai 80,8 persen. Sedangkan Andika Hazrumy hanya 76,8 persen.
Sedangkan posisi teratas ditempati oleh Calon Gubernur Rano Karno dengan tingkat kesukaan mencapai 90,2 persen, diikuti Wahidin Halim yang hanya 85,6 persen.
Hasil ini sangat mengejutkan lantaran nama Embay muncul di
last minute pendaftaran, berbeda dengan Andika yang sudah lama melakukan sosialisasi.
[rus]
BERITA TERKAIT: