"Jadi mereka yang mendaftar akan mendapatkan kesempatan untuk mengakses soal olimpiade ini," ujar Ketua Panitia Pertamina Science Olympiad Abdul Haris di sela Rakornas Pertamina Science Olympiad di Jakarta, Senin (29/8).
Seleksi perserta dengan menggunakan model seperti itu baru pertama kali diterapkan. Sebelumnya, olimpiade sains menerapkan seleksi tertulis.
"Kami menerapkan tes dengan berbasis komputer juga dalam rangka efesiensi. Selain di komputer, olimpiade ini juga bisa diakses melalui ponsel android," jelas Haris.
Dengan model komputer tersebut, maka olimpiade sains itu bisa diakses semua mahasiswa. Penerapan tes berbasis komputer itu juga bertujuan untuk meningkatkan penguasaan Iptek generasi muda.
"Kami ingin anak-anak secara teknologi bisa memanfaatkannya iptek dengan baik," beber Haris yang juga dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI).
Sementara Ketua Pelaksana Pertamina Science Olympiad 2016 Yasman menambahkan bahwa olimpiade sains Pertamina memasuki kompetisi diselenggarakan untuk memajukan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di FMIPA. Berbeda dengan sebelumnya, pada tahun ini pihaknya mengundang 60 perguruan tinggi untuk mengikuti rakornas.
Sejak 2015, kompetisi tersebut telah berkembang dari level nasional menjadi level regional Asean. Terdapat dua kategori lomba pada Pertamina Science Olympiad yakni kategori teori dan kategori proyek sains. Kompetisi terbuka bagi seluruh mahasiswa sarjana, diploma empat dan diploma tiga, dan bukan pemenang OSN Pertamina pada tahun sebelumnya atau mahasiswa yang pernah mengikuti olimpiade sains internasional.
Pendaftaran olimpiade sains dibuka bagi mahasiswa mulai 29 Agustus 2016 melalui laman pertamina.com/osn. Kompetisi akan diselenggarakan pada tanggal 3-9 Oktober 2016.
[wah]
BERITA TERKAIT: