Festival Layang-layang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh tiap 23 Juli dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi yang juga menjabat bupati Purwakarta, serta unsur Muspika Kabupaten Purwakarta. Festival yang pesertanya adalah anak-anak tingkat Sekolah Dasar itu diinisiasi oleh Bunda Paud, sebuah organisasi yang beregerak dalam pengembangan pendidikan anak dan diketuai Anne Ratna Mustika yang merupakan istri bupati Purwakarta.
Ketua Umum IIPG Deisti Novanto menyampaikan apresiasi dan menyambut baik upaya yang dilakukan Bunda Paud. Seraya mengingatkan bahwa permainan anak-anak tradisional saat ini sudah tergantikan dengan permainan digital yang mudah diakses melalui komputer dan gadget.
"Permainan anak-anak tradisional mengedepankan olah tubuh, kreativitas, duduluran atau persaudaraan, dan ikatan emosional. Sudah tergantikan dengan permainan yang mempunyai keunggulan yang diminati anak-anak dari aspek hiburan, kekinian dan kecanggihan teknologi," paparnya kepada redaksi, Minggu (7/8).
Namun demikian, Deisti juga menyimpan sejumlah kekhawatiran akan permainan digital yang marak dimainkan anak-anak zaman sekarang.
"Anak-anak cenderung tumbuh menjadi asosial, hilang kreativitas, dan hilang jiwa pertemanan, saling berbagi dan sebagainya," ungkapnya.
Anne Ratna Mustika sendiri yang mewakili penyelenggara berharap melalui Festival Layang-layang dapat mengembalikan minat anak-anak. Khususnya di usia Sekolah Dasar untuk mencintai permainan tradisional.
"Di tengah maraknya permainan digital, melalui festival ini kami berharap bahwa anak-anak tidak melupakan kaulinan barudak yang selain mengedepankan nilai-nilai persahabatan juga dapat bersatu dengan alam," katanya.
Ratna pun mencontohkan bahwa dalam permainan layang-layang selain unsur hiburan, anak-anak akan didekatkan dengan alam. Mulai dari proses pembuatannya menggunakan bambu sebagai bahan utama, bermain di cuaca yang cerah, tiupan angin, yang pada akhirnya diharapkan dapat mencintai bumi ini dengan usaha-usaha pelestarian.
[wah]