Penyatuan ide dua wali kota berlatar arsitek itu diharapkan mampu melahirkan konsep brilian dalam menjawab tantangan penataan kota di tengah keterbatasan lahan yang tersedia.
Baik Danny maupun Emil, keduanya merupakan konsultan tata kota sebelum menduduki jabatan politik sebagai wali kota. Danny dikenal sebagai konsultan tata kota untuk Makassar di era Wali Kota Ilham Arif Sirajuddin, sedangkan Emil menjadi konsultan tata kota untuk Surabaya di era Wali Kota Bambang Dwi Hartono lewat program Surabaya Vision Plan.
Danny dan Emil menyepakati penyatuan ide lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani keduanya di ajang Musyawarah Nasional ke-V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2016 yang digelar di Jambi, Kamis, (28/07).
Adanya nota kesepahaman tersdebut menyatukan Makassar dan Bandung dalam kerja sama di bidang penataan tata ruang kota dan lingkungan hidup serta pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Makassar terbuka untuk bekerjasama dengan pihak manapun. Adanya kesepakatan yang kami tanda tangani hari ini menjadi legal formal bagi dua kota untuk mengawali kerja sama yang tentunya ditujukan untuk kemajuan bersama," terang Danny dalam keterangannya.
Dia menambahkan, Makassar memiliki sejuta potensi yang harus dikembangkan. Adanya kerja sama tersebut memungkinkan terjadinya penyatuan ataupun pertukaran ide dalam mengembangkan potensi pengelolaan kota.
Penandatanganan MoU antara Wali Kota Danny dan Wali Kota Emil sendiri mengawali Sidang Pleno Munas ke-V Apeksi 2016 yang dihadiri wali kota seluruh Indonesia.
[wah]
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatukan ide bersama dalam menata kota masa depan. 
,_Abdul_Muhari_YouTube_BNPB.jpg)
