Digusur, Warung Beromset Rp 18 juta Per Bulan Pulkam Ke Karawang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 13 Juli 2016, 10:49 WIB
Digusur, Warung Beromset Rp 18 juta Per Bulan Pulkam Ke Karawang
foto :rmol
rmol news logo Hari ini, batas akhir Sumiyati (60) dan suaminya membongkar warung nasi yang mereka tempati sejak beberapa tahun terakhir.

Warung ibu lima anak itu, merupakan salah satu bangunan liar (bangli) di kawasan di RT 14/01, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.

Lahan seluas 150 meter milik Dinas Bina Marga DKI itu, dipastikan rata dengan tanah, Kamis (14/7) besok.

"Iya, sudah dikasih tahu suruh bongkar," lirih wanita paruh baya tersebut, Rabu (13/7).

Sumiyati sendiri tidak begitu ingat sejak tahun berapa ia menempati warung tersebut.

Izinnya pun didapat dari salah satu pensiunan PNS Dinas Bina Marga.

"Dulu sih disuruh sama pak Sukri, pensiunan (PNS) PU (Bina Marga) supaya tidak ditempati orang lain," ungkapnya.

Selama berjualan di sana, Sumiyati bisa meraup omset rata-rata Rp 600 ribu per hari.

Pasalnya, lokasi strategis warung tersebut hanya berjarak 50 meter dari Stasiun Tanah Abang. Pelanggannya pun tak jauh dari kalangan sopir angkot, bajaj, pengendara ojek hingga penumpang kereta.

Bahkan, Sumiyati mengaku telah tiga kali menikah selama menempati warung penuh kenangan tersebut.

"Alhamdulillah anak dari kecil sambil kuliah," tuturnya.

Rencananya, Sumiyati dan suaminya akan pulang kampung ke Karawang Barat dan membuka warung di sana.

Sementara itu, Camat Gambir yang sempat melakukan pemantauan terakhir, Selasa (12/7) kemarin, mengaku lega atas sikap kooperatif Sumiyati.

"Kita (pemerintah) terima kasih kepada ibu Sumiyati dan suaminya yang sudah kooperatif. Memang tanah ini milik (Dinas) Bina Marga," demikian Fauzi.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA