"Kalau tidak membentuk lembaga penyangga pangan, Presiden Jokowi mungkin ingin mengembalikan kiprah Bulog seperti masa lalu yang mem-back up 11 komoditas. Kalau kebutuhan sembako kurang maka hanya Bulog yang impor namun belum berhasil," ujar Kepala Bulog Wahyu dalam dialektika demokrasi bertema 'Stabilitas Harga Pangan' di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/6).
Lalu, apa yang dilakukan oleh pemerintah. Indonesia menyediakan 2,1 juta ton beras untuk rakyat miskin (raskin) untuk 12 bulan ke depan atau sebanyak 250 ton per bulan. Karena itu, seharusnya negara juga menyiapkan stok untuk menjamin ketersediaan pangan. Kalau tidak, maka akan selalu terjadi gejolak harga.
Menurut Wahyu, 11 komoditas tersebut antara lain beras, jagung, kedelai, gula, garam, bawang merah, bawang putih, dan cabai.
Dia juga mendukung jika Bulog harus berperan strategis dalam mengendalikan ketersediaan pangan nasional, karena setidaknya 11 komoditas utama harus dalam kendali pemerintah.
"Kalau Bulog akan berperan untuk stabilisasi 11 komoditas pangan itu, kita harus dukung," tegas Wahyu.
[wah]
BERITA TERKAIT: