PAM, lanjut Ahok, sudah empat tahun tak bisa menangani kebocoran 40 persen air.
Ahok pun menginstruksikan BUMD PT Jakpro bekerjasama dengan PT Memiontec Indonesia, bagian dari perusahaan Memiontec Singapore, untuk membangun water treatment plant (WTP) atau optimalisasi penambahan air baku melalui Kanal Banjir Barat (KBB).
"PAM bocor 40 persen kenapa ngotot minta perbaiki pipa. Kalau pipa jelek, bangun baru. Saya jadi curiga juga. Makanya saya pikir undang perusahaan luar," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Ahok menilai sudah saatnya DKI berpikir untuk menambah sumber air baku tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, melainkan juga untuk bisnis. Dengan adanya kerjasama Jakpro dengan perusahaan asal Singapura itu maka penambahan air baku harus terwujud.
"Banyak perumahan enggak ada air padahal itu peluang bisnis. Lebih baik bangun baru daripada ngotot perbaiki pipa. Saya sudah sabar tunggu empat tahun. Terlalu lambat, banyak alasan," tegasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun menegaskan akan mengganti pejabat di PAM apabila kerjasama kali ini masih juga tidak menghasilkan tambahan pasokan air baku di DKI.
"Saya jadi suudzon, saya pusing juga ganti CEO. Kalau enggak mau bergerak cepat langsung ganti baru,"ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: