Awalnya, Ganjar mengajak beberapa buruh berdialog tentang hari May Day dan tentang peningkatan kesehatan tenaga kerja perempuan, lalu kemudian dia mengajak buruh berjoget bersama diiringi lagu dangdut "Sambalado".
Aksi Ganjar ini tak pelak membuat suasana mendadak menjadi heboh, sehingga para istri-istri Menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja yang dipimpin Marifah Hanif Dhakiri, ikut membaur bersama para buruh untuk berjoget bersama.
"Selanjutnya saya akan ke Kendal, ketemu buruh lagi, hari ini kita merayakan May Day dengan gembira," ujar Ganjar di Semarang, Minggu (1/5).
Secara khusus, Gubernur asal PDIP ini mengingatkan para buruh perempuan yang mayoritas hadir, untuk sadar akan bahaya kanker serviks, terutama bagi tenaga kerja yang telah menikah.
"Saya tanya dokter, katanya penderitanya akan sangat sakit dan pengobatannya mahal. Makanya ada deteksi dini IVA tes untuk gejalan deteksi dini kanker mulut rahim," sambung Ganjar.
Dia menghimbau agar para buruh jangan takut untuk memeriksakan diri untuk deteksi kanker serviks. Hal ini lantaran, dalam kesetaraan gender, semua perempuan bisa melakukan pekerjaan laki-laki. Dia menyebutkan, semua perempuan bisa jadi apapun dan memiliki struktur sosial yang sama dengan kaum laki-laki.
"Saya berpesan kepada buruh, jaga kekompakan, antara buruh dan pengusahanya. Kedepankan dialog, laporkan pada saya jika ada masalah. May Day hari ini adalah awal May Day berikutnya, dengan acara yang menggembirakan," ujar Ganjar.
[rus]
BERITA TERKAIT: