Warga Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, belakangan ini sering gelisah. Fenomena alam yang mereka dapati, perkampungannya sering mengalami retakan tanah, hingga sebagian amblas.
Tak sedikit rumah penduduk termasuk masjid, jadi miring posisinya. Belum ada penelitian atau pengkajian dari pihak terkait hingga melahirkan satu keterangan meyakinkan dan menenangkan warga.
Menurut Kepala Desa Sukapada Dudung Kamal Mustofa, area yang mengalami retakan atau amblas ini terdapat di tiga perkampungan, yakni Kampung Garadaha, Kampung Citerep dan Kampung Bojot.
Meski demikian, hingga kini puluhan warga yang tinggal di kampung tersebut masih bertahan di rumahnya.
"Penyebab pergerakan tanah itu kemungkinan dipicu oleh jebolnya Situ Cimenyan yang berada tak jauh dari lokasi kejadian," kata Dudung.
Pihaknya saat ini tengah menunggu informasi dari Badan Geologi Provinsi Jawa Barat untuk mengecek kondisi tanah di Citeureup. Jika Badan Geologi merekomendasikan relokasi rumah tersebut, maka para korban harus pindah dari lokasi pergerakan tanah.
Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan, anggota Unit Reaksi Cepat Bencana telah disigakan. Begitupun peralatan evakuasi hingga areal lahan dan tempat pengungsian telah disediakan tidak jauh dari lokasi pergerakan tanah.
[wid]
BERITA TERKAIT: