"Itu mah kampanye buat Pilkada DKI 2017. Mana tujuannya sebagai ruang sosialisasi warga. Belum terlihat tujuannya, malah dijadikan orang pacaran. Apalagi belakangan ini banyak teroris di pemukiman," kritik Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (21/1).
Sebaliknya, Taufik yang juga ketua DPD Gerindra DKI Jakarta berpendapat, RPTRA justru bukan solusi. Masalah lingkungan menurutnya hanya bisa diatasi dengan komunikasi baik dari pemerintah.
Oleh sebab itu, ia mengimbau Ahok untuk lebih bijak dalam berkomunikasi dengan anak buahnya seperti lurah hingga RT atau RW. Bukannya malah mengancam bila terjadi peristiwa kriminal di lingkungannya.
"Pemimpin itu beretika, santun dan cerdas. Bukan sering mengancam. Jangankan yang di lingkungan wilayah, yang dekat di lingkungan pemerintahan saja, anggaran tidak pernah terserap maksimal. Itu kan karena komunikasi dan hobi gubernur yang tidak santun," sindirnya.
Sebelumnya diketahui, penghujung tahun 2015 Ahok telah meresmikan 10 RPTRA, yakni RPTRA Cideng, Kembangan Utara, Gandaria Selatan, Sungai Bambu Utara, Cililitan, Pulau Untung Jawa, Sunter Jaya, Meruya Utara, Bintaro, dan Karet Tengsin. Kemudian Rabu (20/1) kemarin, Ahok meresmikan dua RPTRA di Bintaro dan di Petojo, Jakarta Pusat.
[wid]
BERITA TERKAIT: