Namun, di Taman Satwa Mirah Fantasia, Banyuwangi Jawa Timur, seekor elang ular bido (spilornis cheela) seperti hilang keperkasaannya. Elang ini diperlakukan layaknya ayam.
Elang tersebut terkurung didalam kandang kecil berukuran lebih kurang panjang 2 meter dan lebar 1 meter serta tinggi 1,5 meter. Kandang tersebut tidak dilengkapi dengan tempat bertengger. Akibatnya, elang tak dapat terbang karena kandang yang sangat kecil dan tak ada tempat untuk bertengger. Sehari-harinya, elang hanya berjalan jalan layaknya ayam.
Investigator senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group Marison Guciano mengecam perlakuan Taman Satwa Mirah Fantasia kepada elang ular bido ini. Menurutnya, perlakuan terhadap burung yang masuk dalam daftar burung yang dilindungi ini sangat buruk.
"Petugas Taman Satwa Mirah Fantasia kurang paham cara merawat satwa. Taman satwa ini juga tidak memiliki dokter hewan. Sebelum satwa-satwa di sini banyak yang mati dan tersiksa, sebaiknya taman satwa ini ditutup," tuturnya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (23/12).
Sekedar info, elang ular bido (
spilornis cheela bido) merupakan salah satu sub spesies dari keseluruhan 21 sub spesies elang ular (spilornis cheela) yang ada di dunia. Elang ini dapat ditemukan di Jawa dan Bali dengan persebaran yang cukup tinggi dan dapat ditemukan baik di daerah dataran rendah, pantai, sampai pegunungan.
Biasanya membuat sarang pada pohon yang rendah sampai tinggi mulai dari ketinggian 6 meter sampai dengan 25 meter atau lebih. Tersebar sampai ketinggian 1.900 m dpl. Elang ini memangsa ular dan reptil pada umumnya, katak, serta mamalia kecil.
Dijelaskan Marison, bukan hanya elang ular bido yang mendapat perlakuan yang buruk, tetapi juga empat orangutan. Empat orangutan di Taman Satwa Mirah fantasia dikurung di dalam kandang yang sempit dan mengerikan. Keseharian empat orangutan dikurung di dalam kandang kecil berukuran kurang lebih 1 meter X 1,5 meter
.[wid]
BERITA TERKAIT: